Menjadi #NasabahBijak Merupakan Sebuah Modal Untuk Dapat Terhindar Dari Kejahatan Siber

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi

“Wajib hukumnya bagi kita untuk bisa menjadi Nasabah Bijak guna terhindar dari berbagai modus kejahatan siber”

Teman-teman, sebelum aku membahas secara mendalam terkait pentingnya menjadi Nasabah Bijak guna terhindar dari berbagai modus kejahatan siber. Izinkan aku untuk bertanya terlebih dahulu, menurut kalian “seberapa pentingkah layanan perbankan bagi kehidupan manusia?. Aku pribadi merasa bahwa layanan perbankan sangat penting bagi kehidupanku, rasanya aku tidak dapat lepas memanfaatkan layanan perbankan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Hadirnya Bank memang memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan umat manusia. Kita dapat melakukan penyimpanan uang secara aman hanya dengan memanfaatkan produk yang ditawarkan Bank seperti tabungan dan deposito. Kita juga dapat memanfaatkan berbagai produk pinjaman Bank jika sedang mengalami permasalahan keuangan. Tidak berhenti disitu saja, Bank juga menawarkan berbagai layanan transaksi yang sangat membantu kehidupan kita seperti contohnya transfer, pembayaran dan pembelian.

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi dan pngegg.com

Tentunya dengan banyaknya manfaat yang ditawarkan oleh Bank, aku berharap Bank selalu ada untuk menemani kehidupan kita. Aku pribadi tidak dapat membayangkan jika “Bank tidak ada dalam kehidupan manusia”, pastinya kehidupan umat manusia akan menjadi sulit jika Bank benar-benar hilang. Tanpa Bank akan membuat kita menjadi kesulitan dalam menyimpan uang, kita akan kesulitan dalam meminjam uang dan kita juga tidak bisa lagi bertransaksi keuangan semudah seperti saat ini.

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi dan Facebook BANK BRI

Sejujurnya dengan banyaknya manfaat yang ditawarkan Bank dalam kehidupan kita, sudah seharusnya kita dapat memanfaatkan layanan yang ditawarkan Bank sebaik dan sebijak mungkin. Aku pribadi berharap kita semua bisa untuk menjadi Nasabah Bijak, seorang nasabah yang memiliki literasi keuangan sangat baik. Teman-teman, wajib hukumnya bagi kita semua untuk memiliki literasi keuangan yang baik. Sejujurnya literasi keuangan sangat penting, faktanya dengan memiliki literasi keuangan yang baik akan memberikan banyak manfaat bagi diri kita.

Sumber Gambar : Facebook NasabahBijak

Manfaat pertama yang dapat dirasakan yaitu membuat kita dapat melakukan perencanaan dan pengelolaan keuangan dengan baik. Manfaat kedua yaitu membuat kita dapat memilih dan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan. Manfaat ketiga yaitu dapat terhindar dari keputusan berinvestasi di instrumen yang tidak jelas. Manfaat terakhir yaitu dapat membantu kita untuk terhindar dari berbagai modus kejahatan dalam sektor keuangan.

Pentingnya Menjadi Nasabah Bijak Dalam Era Perkembangan Teknologi Digital

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi dan pngegg.com

“Menjadi Nasabah Bijak sangat diperlukan dalam menghadapi perkembangan teknologi digital”

Sejujurnya aku merasa bahwa perkembangan teknologi digital sangatlah menguntungkan bagi kehidupan umat manusia. Contoh nyata keuntungan yang dapat kita rasakan adalah dalam hal transaksi keuangan. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi digital memang dapat dimanfaatkan baik oleh sektor perbankan. Berbagai Bank mulai menawarkan layanan digital yang bertujuan untuk memudahkan nasabahnya dalam melakukan transaksi keuangan.

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi dan bri.co.id/brimo

Aku pribadi merasakan sendiri manfaat dari hadirnya layanan digital yang ditawarkan oleh Bank. Sebagai salah satu nasabah Bank BRI, aku merasa sangat terbantu dengan hadirnya layanan digital Bank BRI yaitu BRImo. Berkat hadirnya BRImo, membuatku dapat memanfaatkan berbagai layanan Bank BRI dimana saja dan kapan saja. Sekarang aku tidak perlu merasakan kesulitan dalam melakukan transaksi keuangan, karena transaksi keuanganku menjadi dapat dilakukan secara mudah cukup dengan menggunakan smartphone.

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi dan pngegg.com

Namun kalian harus tahu bahwa perkembangan teknologi digital ibarat pisau bermata dua, tidak hanya memberikan dampak positif (menguntungkan) tetapi juga dapat memberikan dampak negatif (merugikan). Kenyataannya perkembangan teknologi digital juga dimanfaatkan oleh berbagai oknum nakal untuk melakukan tindakan kejahatan. Tidak dapat dipungkiri bahwa meningkatnya aktivitas kita dalam memanfaatkan layanan digital perbankan, juga diikuti dengan meningkatnya kejahatan siber di sektor perbankan.

Lalu timbul sebuah pertanyaan, “apa yang harus kita lakukan untuk terhindar dari kejahatan siber?”. Aku memiliki cara tersendiri untuk dapat terhindar dari kejahatan siber, cara yang aku lakukan adalah dengan menjadi seorang #NasabahBijak. Nasabah yang memiliki pemahaman baik dan mampu mengenali ciri-ciri modus kejahatan siber. Aku percaya bahwa menjadi Nasabah Bijak merupakan sebuah modal untuk dapat terhindar dari ancaman kejahatan siber.

Aku Menghimbau Kalian Untuk Selalu Waspada Akan Ancaman Kejahatan Siber

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi dan pngegg.com

“Percayalah bahwa kejahatan siber dapat menyerang kita kapan saja dan dimana saja”

Kejahatan siber itu menakutkan, sekali saja terjebak akan dapat membuat uang kita di rekening menjadi terkuras habis. Kalian juga perlu tahu bahwa kejahatan siber dapat menyerang kita kapan saja dan dimana saja. Maka dari itu sebagai seorang #NasabahBijak, penting bagi kita untuk tetap waspada akan segala ancaman kejahatan siber. Aku berharap teman-teman semua tidak mudah terjebak akan modus kejahatan siber, wajib hukumnya bagi kita untuk dapat menghindar dari ancaman kejahatan siber di sektor perbankan.

Sumber Gambar : Facebook NasabahBijak

Ketika membicarakan tentang kejahatan siber, salah satu kejahatan siber yang saat ini marak terjadi dan harus kita waspadai adalah rekayasa sosial atau Social Engineering (Soceng). Soceng sendiri merupakan sebuah modus kejahatan yang dapat memanipulasi psikologis korbannya untuk membocorkan data pribadi dan data perbankan yang sebenarnya bersifat rahasia seperti nomor kartu ATM, nomor rekening, PIN, username aplikasi, password, kode OTP, nama ibu kandung dan lainnya. Modusnya sendiri dapat melalui chat online, telepon, SMS, email, social media dan yang lainnya.

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi

Teman-teman, sejujurnya aku pribadi memiliki pengalaman hampir terjebak modus kejahatan Soceng. Aku pernah dihubungi seseorang melalui telepon yang mengaku sebagai salah satu perwakilan Bank BRI. Penipu mengatakan bahwa aku telah memenangkan sebuah undian dan berhasil mendapatkan hadiah uang ratusan juta. Tentu saja hal ini membuatku menjadi merasa sangat bahagia, aku benar-benar tergiur akan penawaran bisa mendapatkan uang dalam jumlah besar dengan sangat mudah.

Sebagai salah satu syarat mendapatkan hadiah, aku wajib untuk menginformasikan nomor rekening, nomor kartu ATM dan juga PIN kepada penipu. Disinilah aku mulai merasa curiga, aku bertanya-tanya “kenapa syaratnya harus membagikan data perbankan yang sangat penting?”. Beruntungnya waktu itu aku dapat berfikir dengan logis, aku memutuskan untuk langsung mematikan telepon dan mencari tahu kebenarannya dengan menghubungi contact resmi BRI. Berdasarkan informasi dari contact resmi BRI, ternyata itu merupakan salah satu modus penipuan yang telah memakan banyak korban.

Sumber Gambar : Facebook NasabahBijak

Setelah mengetahui kebenarannya, aku merasa sangat bahagia karena dapat terhindar dari jeratan modus kejahatan Soceng. Mungkin saja kalau waktu itu aku dengan mudah percaya, tabungan yang telah aku kumpulkan dalam jangka waktu yang sangat lama akan dapat terkuras habis seketika. Sejujurnya mulai dari pengalaman inilah aku menjadi seorang yang lebih berhati-hati, aku mencoba untuk tidak mudah percaya sebelum benar-benar membuktikan sendiri kebenarannya.

Banyak Masyarakat yang Mudah Terjebak Kejahatan Soceng

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi dan Facebook NasabahBijak

“Fakta membuktikan bahwa masih banyak masyarakat yang dengan mudah terjebak modus kejahatan Soceng”

Teman-teman, kenyataannya tidak semua orang seperti diriku yang dapat terhindar dari jebakan modus kejahatan Soceng. Faktanya masih banyak masyarakat Indonesia yang dengan mudah terjebak oleh modus kejahatan Soceng. Faktor utama tentunya karena psikologis mereka sangat mudah untuk dipermainkan oleh penipu, mereka dibuat bahagia atau panik sehingga tanpa sadar bersedia untuk membagikan informasi data pribadi dan data perbankan yang sebenarnya terbilang sangat rahasia.

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi dan pngegg.com

Salah satu yang menjadi korban Soceng adalah temanku sendiri, kasusnya sebenarnya sama dengan diriku. Dia dihubungi oleh seseorang yang mengatasnamakan pihak Bank dan menyatakan bahwa dia terpilih menjadi salah satu pemenang undian. Temanku bercerita bahwa “dia sangat tergiur akan nominal hadiah yang ditawarkan, sehingga dia tanpa ragu mengikuti segala proses yang diminta oleh penipu”. Temanku membagikan beberapa data penting perbankan seperti nomor rekening, nomor kartu ATM dan juga PIN.

Pada akhirnya apa yang terjadi? Uang hadiah tidak dikirimkan ke rekening, malah uang temanku di rekening dikuras habis oleh penipu. Sungguh sangat menyedihkan apa yang dialami oleh temanku, harapan mendapatkan banyak uang tetapi kenyataannya dia malah kehilangan uang. Sungguh kejadian ini dapat menjadi sebuah pembelajaran bagi kita semua, kita tidak boleh dengan mudahnya membagikan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain, apalagi kepada seseorang yang belum kita kenal.

Sumber Gambar : inews.id

Teman-teman, apa alasanku menghimbau kepada kalian semua untuk selalu waspada akan kejahatan Soceng? Faktanya kejahatan Soceng telah memberikan kerugian yang besar baik pada pihak Bank maupun nasabah. Bahkan berdasarkan Laporan Strategi Antifraud yang disampaikan oleh perbankan ke OJK sampai dengan semester 1 2021, “kerugian riil yang dialami oleh Bank umum mencapai Rp246,5 miliar, sedangkan kerugian nasabah mencapai Rp11,8 miliar”.

Aku Mengambil Keputusan Untuk Menjadi Penyuluh Digital

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi

“Caraku berkontribusi dalam memberantas kejahatan Soceng adalah dengan menjadi Penyuluh Digital”

Pastinya kalian bertanya-tanya, “sebenarnya pihak Bank bergerak aktif atau tidak dalam memerangi kasus kejahatan Soceng? Kalau iya, kenapa masih banyak sekali kasus kejahatan Soceng di Negara Indonesia?”. Kalian harus tahu teman-teman, kenyataannya pihak Bank telah bergerak aktif dalam memerangi berbagai kasus kejahatan Soceng. Bank telah berupaya semaksimal mungkin untuk membuat kejahatan Soceng bisa benar-benar hilang dalam kehidupan kita.

Sumber Gambar : Facebook NasabahBijak

Salah satu Bank yang bergerak aktif dalam memerangi kasus kejahatan Soceng adalah BRI, yah tidak dapat dipungkiri bahwa BRI telah berupaya semaksimal mungkin dalam menangani kasus kejahatan Soceng. Upaya BRI dalam memerangi kasus kejahatan Soceng adalah dengan melakukan pengaduan kepada Siber Polda Metro Jaya. Tidak berhenti disitu saja, faktanya BRI juga secara berkala memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia agar dapat terhindar dari modus kejahatan Soceng.

Sungguh aku sangat mengapresiasi langkah yang diambil oleh BRI dalam memerangi kasus kejahatan Soceng. Namun kalian harus tahu bahwa tidak hanya pihak Bank yang memiliki kewajiban untuk memerangi kasus kejahatan Soceng. Kita sebagai seorang nasabah, juga memiliki kewajiban untuk ikut serta dalam memerangi kasus kejahatan Soceng. Aku percaya dengan adanya kerjasama yang baik antara Bank dan nasabah akan membuat kasus kejahatan Soceng dapat diatasi dengan lebih mudah.

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi dan nasabahbijak.id

Aku pribadi sebagai Nasabah Bijak, sangat ingin berkontribusi dalam membantu memerangi kasus kejahatan Soceng di Negara Indonesia. Salah satu cara yang aku lakukan adalah dengan memutuskan menjadi Penyuluh Digital. Sebagai seorang Penyuluh Digital, tentunya aku akan selalu berupaya untuk ikut serta dalam mengedukasi masyarakat agar dapat terhindar dari berbagai modus kejahatan Soceng. Salah satu media yang aku manfaatkan adalah Blog pribadi. Melalui media Blog, aku akan berupaya semaksimal mungkin memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat terhindar dari kejahatan Soceng.

Kenali Berbagai Modus Kejahatan Soceng yang Marak Terjadi

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi, nasabahbijak.id dan pngegg.com

“Sebagai Nasabah Bijak, kalian harus dapat mengenali berbagai modus kejahatan Soceng yang marak terjadi”

Teman-teman, aku memiliki harapan yang sangat tinggi kepada kalian semua untuk bisa menjadi Nasabah Bijak. Salah satu tanda kalian sudah menjadi #NasabahBijak adalah dengan dapat mengenali berbagai modus kejahatan Soceng. Tentunya aku sebagai Penyuluh Digital, ingin memberikan edukasi kepada kalian semua terkait berbagai modus kejahatan Soceng yang marak terjadi. Semoga dengan edukasi yang aku berikan dapat membantu kalian semua untuk terhindar dari modus kejahatan Soceng.

1. Memberikan Informasi Terkait Perubahan Tarif Transfer Bank

Modus pertama dari kejahatan Soceng adalah “memberikan informasi terkait perubahan tarif transfer Bank”. Disini penipu akan berpura-pura menjadi salah satu pihak Bank dan memberikan informasi kepada kita terkait perubahan tarif transfer Bank. Contoh nyata kasus penipuan yang mengatasnamakan Bank BRI, penipu menginformasikan kepada nasabah bahwa akan ada perubahan tarif transfer antar Bank yang awalnya Rp6.500 per transaksi menjadi Rp150.000 per bulan. Pada akhirnya penipu akan meminta kita untuk mengisi link formulir terkait data pribadi dan data perbankan sebagai salah satu bentuk persyaratan yang sebenarnya akan dijadikan penipu untuk membobol rekening kita.

2. Memberikan Tawaran Menjadi Nasabah Prioritas

Siapa sih disini yang tidak ingin menjadi nasabah prioritas? Aku yakin semua nasabah pasti ingin menjadi nasabah prioritas, apalagi menjadi nasabah prioritas memiliki banyak sekali keuntungan. Sejujurnya keinginan kita untuk menjadi nasabah prioritas juga coba dimanfaatkan dalam kejahatan Soceng. Sekarang banyak sekali oknum yang mengatasnamakan pihak Bank dengan menawarkan diri kita untuk upgrade menjadi nasabah prioritas. Mereka akan memberikan berbagai rayuan promosi menarik dan menguntungkan kepada kita agar memutuskan menjadi nasabah prioritas. Pada akhirnya penipu akan meminta kita untuk memberikan data pribadi dan data perbankan sebagai salah satu syarat untuk menjadi nasabah prioritas.

3. Akun Layanan Konsumen Palsu

Modus ketiga dari kejahatan Soceng adalah “akun layanan konsumen palsu”, sebuah akun layanan konsumen palsu di social media yang mengatasnamakan pihak perbankan. Kalian disini harus tahu teman-teman, bahwa akun ini sering kali muncul ketika nasabah menyampaikan keluhannya terkait layanan perbankan. Mereka akan menawarkan solusi bantuan yang dapat menyelesaikan keluhan nasabah secara cepat dan maksimal. Cara yang mereka lakukan untuk melakukan penipuan adalah dengan mengarahkan nasabah ke website palsu yang sudah disiapkan atau juga dengan meminta nasabah untuk memberikan data pribadi dan data perbankan.

4. Menawarkan Menjadi Agen Laku Pandai

Modus kejahatan Soceng yang keempat adalah “menawarkan nasabah menjadi agen laku pandai”. Disini penipu akan memberikan penawaran kepada para nasabah untuk menjadi agen laku pandai Bank tanpa ada persyaratan yang rumit dan sulit. Penipu juga akan menginformasikan pada nasabah terkait keuntungan ketika memutuskan menjadi agen laku pandai. Pada akhirnya, penipu akan meminta nasabah mentransfer sejumlah uang sebagai syarat untuk mendapatkan mesin EDC.

5. Terpilih Memenangkan Undian

Modus kejahatan Soceng yang kelima adalah “memberikan informasi bahwa kita terpilih memenangkan sebuah undian”. Penipu mengatasnamakan perwakilan Bank yang ingin memberikan informasi bahwa kita terpilih memenangkan undian dan berhak mendapatkan hadiah uang dalam jumlah besar. Pada akhirnya penipu akan meminta kita untuk mengirimkan beberapa data pribadi dan data perbankan dengan alasan untuk mempermudah dalam proses pengiriman uang hadiah.

6. Permintaan Pengkinian Data Nasabah

Modus kejahatan Soceng yang terakhir adalah “permintaan pengkinian data nasabah”. Penipu mengatasnamakan pihak perbankan meminta nasabah untuk segera melakukan pengkinian data. Penipu juga menginformasikan jika nasabah tidak segera melakukan pengkinian data, akan dapat membuat rekening nasabah menjadi terblokir. Pesan ini biasanya juga berisikan sebuah link yang mengarah pada website palsu Bank. Pada website tersebut kita akan diminta mengisikan beberapa data pribadi dan data perbankan yang nantinya digunakan penipu untuk menguras habis isi rekening kita.

Langkah Nasabah Bijak Untuk Terhindar Dari Modus Kejahatan Soceng

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi dan Facebook NasabahBijak

“Langkah yang dapat kita lakukan sebagai Nasabah Bijak untuk dapat terhindar dari modus kejahatan Soceng”

Teman-teman, setelah memberikan edukasi terkait berbagai modus kejahatan Soceng, sekarang aku ingin memberikan edukasi terkait langkah-langkah yang dapat kita lakukan untuk terhindar dari modus kejahatan Soceng. Sebagai seorang Nasabah Bijak, wajib hukumnya bagi kita untuk memiliki cara agar dapat terhindar dari modus kejahatan Soceng. Percayalah dengan langkah yang tepat akan dapat membuat kita terhindar dari yang namanya modus kejahatan Soceng.

1. Wajib Untuk Tidak Mudah Percaya

Langkah pertama yang harus kita lakukan untuk terhindar dari modus kejahatan Soceng adalah dengan “tidak mudah percaya”. Ketika ada seseorang yang mengatasnamakan pihak Bank meminta kita untuk mengirimkan data pribadi dan data perbankan, kita tidak boleh mudah percaya dan langsung memutuskan mengirimkan data tersebut. Wajib hukumnya bagi kita untuk terlebih dahulu membuktikan kebenarannya sebelum memutuskan untuk percaya.

2. Tidak Mudah Untuk Tergoda

Kalian harus tahu bahwa pelaku kejahatan Soceng dalam melancarkan aksinya selalu memanfaatkan psikologis kita yang sangat mudah tergoda akan penawaran menguntungkan. Pelaku percaya hanya dengan mengatasnamakan pihak perbankan dan memberikan penawaran menguntungkan, sudah dapat membuat kita memutuskan untuk mengikuti segala permintaan pelaku termasuk mengirimkan data pribadi dan data perbankan.

Teman-teman, sejujurnya salah satu langkah yang dapat kita lakukan untuk terhindar dari kejahatan Soceng adalah dengan tidak mudah untuk tergoda. Aku pribadi merasa bahwa pola pemikiran mudah tergoda adalah salah. Wajib hukumnya bagi kita untuk bisa berfikir logis dengan tidak mudah tergoda dalam menyikapi sebuah penawaran, apalagi penawaran tersebut belum terbukti kebenarannya.

3. Melakukan Pengecekan Terkait Kebenaran

Langkah ketiga yang perlu kita lakukan untuk terhindar dari kejahatan Soceng adalah dengan melakukan pengecekan terkait kebenaran. Kita memiliki kewajiban untuk terlebih dahulu melakukan pengecekan terkait kebenaran ketika ada seseorang yang menghubungi kita dengan mengatasnamakan pihak perbankan. Kita tidak boleh terburu-buru mengikuti segala proses yang diberikan, tanpa tahu bahwa itu benar-benar pihak Bank. Percayalah bahwa melakukan pengecekan terkait kebenaran merupakan cara terbaik bagi kita untuk terhindar dari berbagai modus kejahatan Soceng.

4. Tidak Pernah Membagikan Data Pribadi Maupun Perbankan

Langkah keempat yang dapat kita lakukan untuk terhindar dari kejahatan Soceng adalah dengan tidak pernah membagikan data pribadi maupun data perbankan. Guna terhindar dari modus kejahatan Soceng, wajib hukumnya bagi kita untuk tidak membagikan data pribadi dan data perbankan kepada siapapun. Teman-teman, aku menghimbau kepada kalian semua untuk bisa menjaga kerahasiaan data baik pribadi maupun perbankan. Percayalah tanpa mengetahui data kita, pihak penipu tidak akan pernah bisa untuk melakukan tindakan kejahatan Soceng.

5. Bersikap Waspada Pada Segala yang Mencurigakan

Teman-teman, langkah selanjutnya untuk terhindar dari modus kejahatan Soceng adalah dengan selalu bersikap waspada pada segala hal yang mencurigakan. Sejujurnya bersikap waspada merupakan langkah yang tepat untuk kita lakukan, apalagi saat ini modus kejahatan Soceng sangat marak terjadi di kehidupan kita. Aku pribadi selalu mencoba untuk waspada akan berbagai hal yang mencurigakan. Tentunya tujuanku selalu waspada adalah agar dapat terhindar dari jebakan modus kejahatan Soceng.

6. Melaporkan Tindakan Kejahatan

Langkah terakhir yang dapat kita lakukan untuk terhindar dari modus kejahatan Soceng adalah dengan “melaporkan langsung tindakan kejahatan tersebut”. Pastinya kalian mulai bertanya-tanya, “Dimana kita harus melaporkan tindakan kejahatan Soceng?” Sejujurnya banyak pilihan bagi kita untuk melaporkan kasus kejahatan Soceng. Kita dapat melaporkan ke situs khusus penipuan seperti Kredibel.co.id, Lapor.go.id dan CekRekening.id maupun melaporkan langsung ke pihak kepolisian. Tentunya harapannya dengan adanya pelaporan dari kita, akan memberikan efek jera kepada para penipu, sehingga kasus kejahatan Soceng dapat menjadi berkurang.

Cara Terbaik Untuk Memerangi Kejahatan Siber Adalah Dengan Menjadi Nasabah Bijak

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi dan nasabahbijak.id

“Wajib hukumnya bagi kita semua untuk menjadi Nasabah Bijak”

Teman-teman, tidak dapat dipungkiri bahwa kejahatan siber saat ini memang sangat marak terjadi dalam kehidupan kita. Tanpa ada upaya yang nyata dalam memerangi, pastinya akan membuat kejahatan siber malah menjadi sangat merajalela. Aku pribadi merasa bahwa cara terbaik untuk memerangi kejahatan siber adalah dengan menjadi seorang Nasabah Bijak. Seorang nasabah yang memiliki komitmen untuk ikut serta memerangi kasus kejahatan siber di Negara Indonesia. Salah satu upaya yang dapat kita lakukan untuk memerangi kejahatan siber adalah dengan membantu memberikan edukasi kepada masyarakat terkait kejahatan siber.

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi 

Aku pribadi sebagai seorang Nasabah Bijak, tentunya sangat ingin untuk ikut berkontribusi dalam memerangi kejahatan siber. Salah satu cara yang aku lakukan untuk ikut berkontribusi adalah dengan menjadi Penyuluh Digital. Sebagai Penyuluh Digital tentunya aku berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat melalui platform blog pribadiku. Aku berharap edukasi yang aku berikan dalam bentuk tulisan dapat bermanfaat kepada para pembaca sehingga mereka dapat menghindarkan diri dari berbagai modus kejahatan siber terutama Soceng.

Sejujurnya aku sangat ingin membantu Bank BRI dalam memerangi kejahatan Soceng yang sudah sangat meresahkan kehidupan masyarakat. Maka dari itu, aku tidak pernah ragu untuk memberikan edukasi kepada para pembacaku terkait kejahatan Soceng. Aku berharap pembacaku dapat menjadi paham akan berbagai modus kejahatan Soceng. Aku juga berharap pembacaku dapat mengetahui langkah-langkah yang perlu diambil untuk terhindar dari kasus kejahatan Soceng.

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi dan nasabahbijak.id

Teman-teman, sudah saatnya kita membuat Negara Indonesia menjadi aman dari berbagai modus kejahatan siber. Maka dari itu aku ingin mengajak kalian semua untuk bersama-sama melakukan pencegahan dari berbagai modus kejahatan. Wajib hukumnya bagi kita untuk menghentikan modus kejahatan siber sekarang juga. Sesungguhnya kontribusi nyata dari kita akan memberikan dampak besar pada hilangnya kejahatan siber di Negara Indonesia.

Tulisan Ini Diikutsertakan BRI Blogging Competition 2022 Dengan Tema “Menjadi Nasabah Bijak, Lindungi Diri Dari Kejahatan Siber” yang Diselenggarakan Oleh Bank BRI dan Nasabah Bijak

Referensi:

Bri.co.id, Perangi Soceng, BRI Turut Aktif Ungkap Kejahatan Perbankan, Diakses pada tanggal 8 September 2022, https://bri.co.id/lcs/-/asset_publisher/G3x3P8wG7JRn/content/perangi-soceng-bri-turut-aktif-ungkap-kejahatan-perbankan

cnbcindonesia.com, Modus Soceng Ini Biasa Penipu Gunakan Untuk Rampas Rekening, Diakses pada tanggal 8 September 2022, https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220619145222-37-348352/4-modus-soceng-ini-biasa-penipu-gunakan-untuk-rampas-rekening

inews.id, OJK Ungkap Total Kerugian Bank dan Nasabah Akibat Soceng Tembus Ratusan Miliar, Diakses pada tanggal 8 September 2022, https://www.inews.id/finance/keuangan/ojk-ungkap-total-kerugian-bank-dan-nasabah-akibat-soceng-tembus-ratusan-miliar

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x