Sumber Gambar : genmuda.com

Ketika membicarakan tentang guru, tentunya kita akan sependapat bahwa profesi guru sering dianggap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Banyak pengorbanan yang telah diberikan dan dilakukan guru untuk mendidik para siswa untuk menjadi pandai. Tanpa peranan guru, tidak akan muncul para generasi muda yang menjadi penerus perjuangan bangsa. Berkat guru, para generasi muda menjadi memiliki keunggulan dan kemampuan dalam bersaing di kehidupan.

Apakah kalian sadar bahwa menjadi guru adalah pekerjaan yang mulia, mereka melakukan segalanya dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan apapun. Sesungguhnya hatiku benar-benar tergugah ketika melihat perjuangan para guru di Negara Indonesia. Pemerintah perlu memberikan apresiasi kepada para guru dengan berbagai cara, kesejahteraan guru adalah harga mati yang perlu untuk diwujudkan segera.

Sumber Gambar : masjiduna.com

Tetapi nyatanya harapan untuk kesejahteraan para guru belum bisa terwujud di Negara Indonesia. Fakta menunjukkan bahwa kondisi guru di Negara Indonesia masih jauh dari kata sejahtera. Ketua Umum Forum Guru Honorer Bersertifikasi Sekolah Negeri, menyatakan bahwa Indonesia memiliki kekurangan jumlah guru. Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menunjukkan pada tahun 2020 sampai 2024, Negara Indonesia akan mengalami kekurangan guru PNS di sekolah Negeri mencapai 1,3 Juta orang (Medcom.id, 2020).

Tentunya kekurangan ini akan diisi oleh guru dengan status honorer, saat ini di Negara Indonesia jumlah guru yang berstatus honorer terbilang sangat banyak. Bahkan jumlah guru honorer lebih besar dibandingkan dengan jumlah guru yang berstatus PNS. Ketika membicarakan tentang guru honorer, aku merasa bahwa mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang sesungguhnya.

Kontribusi yang diberikan oleh guru honorer dalam dunia pendidikan sangatlah besar, mereka memiliki peran dalam membangun generasi muda yang berkualitas. Ketika membicarakan tentang semangat dalam mengabdi, tentunya tidak jauh berbeda dengan guru berstatus PNS. Bahkan fakta dilapangan menunjukkan peran seorang guru honorer lebih besar dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab dibandingkan guru dengan status PNS (m.hukumonline.com).

Pengabdian yang diberikan kepada Negara dalam mendidik para generasi muda berbanding terbalik dengan jaminan kesejahteraan hidup mereka. Disini wajar saja kalau banyak guru honorer yang merasa tidak puas, kehidupan mereka seakan-akan tidak pernah dipedulikan oleh Pemerintah Indonesia. Aku merasa bahwa mereka tidak salah ketika melakukan tindakan dalam menuntut jaminan kehidupan yang lebih baik.

Sumber Gambar : boombastis.com

Coba kita kaji dengan baik, apakah gaji seorang guru honorer sudah layak? aku pribadi memiliki pendapat bahwa gaji guru honorer terbilang jauh dari kata layak. Telah banyak kasus guru honorer yang mendapatkan gaji sekitar 700 ribuan, bahkan juga banyak guru honorer yang hanya mendapatkan gaji sebesar 200 ribu saja. Apakah gaji sebesar itu bisa menutupi kebutuhan sehari-hari guru honorer? tentu saja tidak. Kehidupan sehari-hari mereka benar-benar tidak terjamin.

Tidak ada jaminan masa depan menjadi lebih baik juga harus dihadapi oleh guru honorer. Sejujurnya mereka sangat berharap akan adanya jaminan dengan diangkat menjadi seorang PNS, ketika menjadi seorang PNS pastinya membuat kehidupan mereka menjadi lebih terjamin. Tetapi harapan terasa sirna, dengan jangka waktu menunggu yang lama, ternyata mereka tidak kunjung diangkat menjadi PNS. Mereka seolah-olah hanya dibohongi oleh janji Pemerintah yang tidak kunjung terlaksana secara nyata.

Tidak adanya kepastian status guru honorer, juga memberikan risiko kehilangan pekerjaan. Status mereka hanyalah kontrak, ketika kontrak habis hanya ada dua pilihan yaitu diperpanjang atau tidak diperpanjang. Risiko utama ketika pihak sekolah memutuskan untuk tidak memperpanjang. Kalau terjadi kejadian seperti ini, tentunya guru honorer harus siap untuk berhenti dari pekerjaannya dan menjadi seorang pengangguran.

Tetapi ketika guru honorer berhasil tetap bertahan dalam jangka waktu lama bahkan sampai pensiun, mereka juga akan menghadapi permasalahan. Guru honorer tidak mendapatkan jaminan pensiun seperti seorang PNS. Maka ketika sudah berhenti mengabdi pada pekerjaan, mereka tidak lagi memiliki pemasukan. Jujur aku merasa sangat menyedihkan menjadi seorang dengan status guru honorer. Bagaimana tidak menyedihkan? jika melihat pemasukan ketika bekerja sangat sedikit dan tidak ada apresiasi ketika sudah berhenti dalam mengabdi.

Begitu berat menjadi seorang guru honorer, aku pribadi merasa tidak mampu ketika harus menjadi guru dengan status honorer. Rasanya hidup seperti direndahkan, ilmu pengetahuan yang dimiliki seakan tidak memiliki nilai sama sekali. Meskipun terdapat banyak penderitaan ketika memutuskan menjadi seorang guru honorer. Fakta dilapangan menunjukkan terdapat banyak orang yang tetap tertarik untuk menjadi seorang guru dengan status honorer.

Sumber Gambar : sekolahdasar.net

Percaya atau tidak? meskipun terdapat banyak kekurangan, persaingan untuk menjadi guru honorer terbilang sangat ketat. Mereka harus bersaing satu sama lain untuk bisa mendapatkan pekerjaan sebagai seorang guru honorer. Faktor yang membuat persaingan ketat adalah lulusan Sarjana Pendidikan setiap tahunnya terus meningkat, sedangkan lapangan pekerjaan guru sangatlah sedikit. Hal ini menimbulkan persaingan karena seorang lulusan Sarjana Pendidikan sangat sulit untuk mencari pekerjaan lain, mereka terpaksa fokus pada satu sisi untuk bisa menjadi guru honorer.

Menurutku ini merupakan permasalahan besar yang perlu segera diselesaikan oleh Pemerintah Indonesia. Kemerdekaan guru honorer harus segera diwujudkan oleh Pemerintah, jangan sampai penderitaan terus dirasakan. Pemerintah perlu melakukan segala cara agar guru honorer mendapatkan jaminan yang lebih baik. Sungguh sangat menyedihkan ketika melihat pahlawan dalam dunia pendidikan, tidak dihargai pengabdiannya.

Membahayakan sekali, ketika mereka terus dimanfaatkan oleh Negara tanpa sedikitpun diberikan apresiasi. Permasalahan ini dapat menjadi pemicu penurunan kualitas pendidikan, sehingga generasi muda akan menjadi lebih sulit dalam bersaing. Demi perkembangan Negara agar unggul dalam bersaing dengan Negara lain, kita perlu menciptakan pendidikan yang berkualitas. Salah satu caranya adalah dengan memberikan apresiasi yang lebih atas dedikasi dan kontribusi yang telah diberikan guru honorer.

Langkah pertama yang perlu dilakukan Pemerintah adalah meningkatkan anggaran untuk keperluan menggaji guru honorer. Gaji seorang guru honorer harus ditingkatkan oleh Pemerintah Indonesia, setidaknya gaji yang mereka dapatkan harus bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk hidup. Pekerjaan mereka sangatlah berat, maka sudah sewajarnya untuk mereka mendapatkan gaji yang layak.

Langkah kedua adalah memberikan jaminan kepada guru honorer, Pemerintah harus mengupayakan untuk mengangkat semua guru honorer menjadi PNS. Ketika menjadi PNS, kehidupan saat ini dan dimasa depan akan menjadi lebih baik, mereka juga tidak perlu merasa takut akan ancaman pemecatan. Sungguh dengan adanya upaya ini, akan dapat meningkatkan semangat kerja semua guru.

Sudah saatnya kita menghapus stigma tentang pahlawan tanpa tanda jasa, pekik (jeritan kesengsaraan) guru honorer harus dihapuskan Pemerintah Indonesia. Percayalah bahwa kemerdekaan guru honorer harus bisa diwujudkan dalam jangka waktu segera mungkin demi Indonesia yang lebih baik dibandingkan dengan sekarang. Negara Indonesia akan lebih maju dengan adanya pendidikan yang berkualitas tinggi.

Referensi :

Medcom.id, Indonesia Disebut Kekurangan 1.3 Juta Guru PNS Hingga 2024, Diakses pada tanggal 19 Agustus 2021, https://www.medcom.id/pendidikan/cerita-guru/ybDVD0PK-indonesia-disebut-kekurangan-1-3-juta-guru-pns-hingga-2024

m.hukumonline.com, Pengangkatan Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Menjadi ASN, Diakses pada tanggal 19 Agustus 2021, http://m.hukumonline.com/berita/baca/lt6052ff4090817/pengangkatan-guru-dan-tenaga-kependidikan-honorer-menjadi-asn/